Cara Penghitungan penghasilan bersih untuk Buruh/Karyawan/Pegawai

Jika jawaban pertanyaan nomor 14.a berkode 4, maka pertanyaan nomor 16 pada aplikasi FASIH harus terisi dan tidak boleh 0 (nol).

  1. Bagi buruh/karyawan/pegawai yang sementara tidak bekerja selama seminggu terakhir, isian upah/gaji selama sebulan terakhir tetap harus diisi sesuai dengan perjanjian/kesepakatan dengan perusahaan/kantor/majikan.

  2. Bagi buruh/karyawan/pegawai tetap, apabila pada saat pencacahan baru bekerja selama seminggu atau beberapa hari dan dalam perjanjian/kesepakatan menerima upah/gaji yang dibayarkan dalam bulanan, maka isian upah/gaji yang diterima selama sebulan tetap harus diisikan sesuai dengan perjanjian dengan perusahaan/kantor/ majikan.

  3. Bagi buruh/karyawan/pegawai tetap, apabila pada saat pencacahan baru bekerja selama seminggu atau beberapa hari dan dalam perjanjian/kesepakatan menerima upah/gaji yang dibayarkan dalam mingguan atau setengah bulanan, maka isian upah/gaji sebulan yang dicatat adalah sebagai berikut:

    • Upah/gaji mingguan :

      5 hari kerja = upah/gaji mingguan dibagi 5 dikalikan 21

      6 hari kerja = upah/gaji mingguan dibagi 6 dikalikan 25

    • Upah/gaji setengah bulanan:

      5 hari kerja = upah/gaji setengah bulanan dibagi 10 dikalikan 21

      6 hari kerja = upah/gaji setengah bulanan dibagi 12 dikalikan 25

  4. Bagi buruh/karyawan/pegawai tetap yang menerima upah/gaji yang dibayarkan dalam mingguan atau setengah bulanan, maka isian upah/gaji sebulan yang dicatat adalah sebagai berikut:

    • Upah/gaji mingguan :

      • 5 hari kerja = upah/gaji mingguan dibagi 5 dikalikan jumlah hari kerja biasanya selama sebulan

      • 6 hari kerja = upah/gaji mingguan dibagi 6 dikalikan jumlah hari kerja biasanya selama sebulan

    • Upah/gaji setengah bulanan :

      • 5 hari kerja = upah/gaji setengah bulanan dibagi 10 dikalikan jumlah hari kerja biasanya selama sebulan

      • 6 hari kerja = upah/gaji setengah bulanan dibagi 12 dikalikan jumlah hari kerja biasanya selama sebulan

  5. Bagi pegawai honorer, sebaiknya dilakukan probing mendalam karena biasanya upah/gaji yang diterima sangat kecil. Jika terkadang mereka juga mendapatkan pendapatan lain berupa upah lembur, uang transportasi, uang makan, dsb maka tidak dimasukkan ke dalam komponen upah/gaji.